.

Minggu, 14 Maret 2010

Nyepi, Wujudkan Kehidupan Selaras

Ucapan Hari Raya Nyepi Baru Caka atau Hari Nyepi mengandung makna yang sangat dalam. Tidak hanya bagi umat Hindu, tapi juga seluruh masyarakat Indonesia.

Ini sesuai dengan tema yang diangkat, "Jadikan Perayaan Nyepi Sebagai Momentum Penyadaran Diri dan Perekat Persaudaraan untuk bersama memajukan bangsa".
"Perayaan Nyepi tahun Caka 1932 yang jatuh pada 16 Maret 2010 ini yang mengandung nilai historis dan filosofis. Dengan kesadaran ini akan mewujudkan suatu kehidupan yang selaras," jelas I Made Sukar, Ketua Parisaha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Makassar, saat ditemui usai pelaksanaan ritual Mekiyis/Melasti di Tanjung Akkarena, Minggu (14/3) sore.

Perayaan Nyepi sendiri terdiri atas empat rangkaian kegiatan, pertama, upacara Mekiyis yang bermakna pembersihan badan dan jiwa serta memuliakan kebesaran Tuhan. Dalam upacara itu ditutup dengan pengarungan ayam kampung dan bebek yang berlambang sebagai sesembahan kepada Dewa Laut, Dewa Baruna. Kegiatan itu dilakukan pada 14 Maret 2010.

Kedua, upacara Mecaru/Taur Kesangan pada 15 Maret 2010. Maknanya menyeimbangkan dan membersihkan alam untuk keharmonisan kosmos kehidupan. Ketiga melaksanakan Catur Barata sebagai evaluasi diri untuk menemukan kesadaran jati diri. Pelaksanaannya pada 16 Maret. Kegiatan itu dilaksanakan sampai matahari terbit pada 17 Maret.
Pelaksanaan Catur Barata dilakukan dengan menyepikan diri menuju keheningan.

Bermakna mengekang hawa nafsu melalui pengendalian indra dan pikiran. "Dalam melaksanakan catur barata ini, kita harus melakukan empat kewajiban, Amati Geni (Mematikan api/tidak memasak dan melakukan penerangan), amati karya (menghentikan aktivitas kerja jasmani), amati lelanguan (tidak menikmati hiburan/kesenangan), dan amati lelungayan (tidak meninggalkan rumah)," jelasnya.
Sementara itu yang keempat adalah Ngembak Geni, yang artinya sebagai simbol dari kehidupan yang lebih baik di jalan Dharma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar